Selamat Hari Anak Nasional, Anak Terlindungi Indonesia Maju


Oleh : Mahdi

Setiap tanggal 23 Juli Pemerintah Indonesia memperingati Hari Anak Nasional. Hari ini menjadi pengingat akan pentingnya peran anak sebagai generasi penerus bangsa yang unggul. Melansir dari Pedoman Peringatan HAN ke-40 di tahun 2024 ini, tema utama yang diusung adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.

Sebagaimana kita ketahui bersama, dalam hal memelihara dan mendididik anak itu sangat diwajibkan bagi kedua orang tua. Karena anak merupakan amanah dari Allah SWT. Anak yang akan menjadikan investasi bagi kedua orang tuanya. Dengan memiliki anak yang soleh dan solehah akan membawa semuanya menjadi ahli surga.

Untuk itu, kita diperintahkan untuk menjaga kesucian, kefitrahan anak-anak kita dari pengaruh luar, lingkungan yang kotor dari godaan-godaan yang mengganggu kefitrahannya. Jadikan Rumahku Surgaku  dan Madrasahku Surgaku. Jadikan Rumah sebagai madrasah, tempat belajar dan mendidik putra-putri kita. Begitu pula jadikan madrasah sebagai rumah kedua bagi para pemiliknya.

Mendidik anak merupakah suatu hal yang sangat penting. Tugas mendidik anak khususnya bagi orang tua adalah memberikan Pendidikan akhlak yang baik hingga menjadi anak yang selau berbakti kepada orang tua dan tidak terlepas dari nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran dan As-Sunah, sehingga dapat menghasilkan generasi yang berwibawa, cerdas dan sukses.

Ayat yang dijadikan sumber rujukan dalam tulisan ini merupakan ayat yang menjelaskan kewajiban anak untuk berbakti kepada orang tua. Oleh karena itu keluarga, yang dalam hal ini adalah kedua orang tua harus mampu menanamkan nilai-nilai luhur dalam perkembangan seorang anak. Tulisan ini berupaya untuk menjelaskan tentang bagaimana cara mendidik anak dalam Islam.

Dengan menjadikan surat Al-Ahqaf ayat 15 dan beberapa dalil Hadits Nabi sebagai sumber rujukan tulisan diantaranya yang artinya: “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa, “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

Dengan keterangan ayat tersebut menunjukkan kepada kita, adanya hubungan timbal balik antara anak-anak dengan kedua orang tuanya. Dimana anak harus menghormati kedua orang tuanya dan sebaliknya orang tua harus mendidik dengan sebaik-baiknya, agar anak yang dilahirkan menjadi anak yang saleh salehah, taat, sopan santun dan hormat kepada ibu bapaknya.

Begitu pula pada ayat lain surat At-Tahrim 6, sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an berikut ini, yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Sedangkan beberapa keterangan hadits yang berkaitan dengan mendidik anak, diantaranya hadits berikut ini, Dari Abu Hurairah R.A, Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda : “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, ayah dan ibunyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Dimana setiap anak yang baru lahir itu ada dalam keadaan bersih, suci. Untuk itu maka anak-anak harus dipelihara, dijaga jangan sampai seorang Yahudi, Nasrani atau pun Majusi. Baik sebagai penganut terhadap faham atau budaya-budaya yang mereka para Yahudi atau paham agama lainnya diikuti oleh generasi kita . Jangan sampai  anak, cucu dan cicit  menjadi penyembah seperti mereka.

Maka, kita harus senantiasa mendidik dan mengajarkan anak-anak kita dengan baik dan benar, agar mereka memiliki 4 sifat Nabi, yaitu sidiq, amanah, fathonah, dan tablig. Kemudian didiklah anak-anak kita dengan tiga perkara, seperti yang Rasulullah amanahkan, yaitu mencintai Nabi Saw dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah lindungan Allah, di waktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya. Bersama para Nabi dan kekasihnya.

Sebagaimana keterangan dari hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ad-Daelami berikut ini, Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi dan kekasihnya.”  (H.R Ad-Dailami)

Didiklah anak-anak kita dengan ilmu yang kita miliki atau berguru kepada ahli ilmu, yang ada di madrasah, sekolah, pondok-pondok pesantren atau di majelis -majelis ilmu lainnya.

Telah bersabda Rasulullah SAW : “Jadilah engkau orang yang berilmu (pandai) atau orang yang belajar, atau orang yang mendengarkan ilmu atau yang mencintai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka.” (H.R Baehaqi)

Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka dengan ilmu. Barangsipa yang menghendaki kebaikan di akhirat maka dengan ilmu.  Barangsiapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu (HR. Bukhori dan Muslim)

Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Orang-orang yang berilmu kemudian dia memanfaatkan ilmu tersebut (bagi orang lain) akan lebih baik dari seribu orang yang beribadah atau ahli ibadah.” (H.R Ad-Dailami)

Dari Ibnu Abbas R.A Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka dia akan difahamkan dalam hal agama. Dan sesungguhnya ilmu itu dengan belajar (HR. Bukhori).

Rasulullah SAW bersabda : “Tidak pantas bagi orang yang bodoh itu mendiamkan kebodohannya dan tidak pantas pula orang yang berilmu mendiamkan ilmunya.”(H.R Ath-Thabrani).

Semoga dengan memperingati Hari Anak Nasional yang ke-40, Anak Terlindungi, Anak Maju. Menuju satu harapan, menuju Indonesia Emas di Tahun 2045.

Cimalaka, 23 Juli 2024

Penulis: Mahdi


Satu tanggapan untuk “Selamat Hari Anak Nasional, Anak Terlindungi Indonesia Maju”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *