Isra Mi’raj SMA Negeri Tanjungkerta Dimeriahkan dengan Soft Launching Buku


Sumedang, maracasumedang.com – Dalam rangka meningkatkan literasi di sekolah, khususnya, SMA Negeri Tanjungkerta Kabupaten Sumedang menyisipkan kegiatan soft launching buku pada kegiatan Isra Mi’raj pada hari Selasa, 21 Februari 2023 di SMA Negeri Tanjungkerta Sumedang.

Lebih seru lagi, kegiatan soft launching buku bertajuk “Puan Ada Kisah di Putih Abumu” antologi cerita pendek hasil dari karya anak-anak SMA Negeri Tanjungkerta ekstrakulikuler Gerakan Aktif Menulis SMA Negeri Tanjungkerta dihadiri langsung oleh orang tua murid yang menulis.

Kedelapan siswi yang menulis pada karya antologi buku tersebut, yaitu; Selvy, Nadya, Mira, Aam, Susi, Yeni, Lutfya, dan Linda, mereka semua kelas XII dan menjadi perintis eskul Gerakan Aktif Menulis SMA Negeri Tanjungkerta.

Selama sekitar dua bulan project menulis antologi cerita pendek tersebut digarap, dimulai dari pelatihan menulis yang setiap minggunya dilaksanakan dari akhir 2022. Sampai saat ini, anggota eskul tersebut pun bertambah.

Kembali lagi pada soft launching bukunya yang dipimpin oleh Wakasek Iid Abdul Muiz yang menghadirkan orang tua siswi yang menulis untuk apresiasi anaknya yang sudah membuat karya, begitu yang dikatakan oleh Iid Abdul Muiz. Selain itu juga, penyerahan oleh beberapa guru, dan pembina eskul menulis yaitu Bu Elsa dan ada juga Bu Popon yang dulu pernah mengaktifkan gerakan menulis di SMA Negeri Tanjungkerta.

Menurut para siswi yang ikut menulis, sangat senang sekali karyanya bisa diajdikan buku dan orang tua jadi tahu karyanya langsung. Kegiatan menulis ini akan terus berlangsung dan harus ada karya buku lagi setiap semesternya, begitu kata Iid Abdul Muiz.

Salahsatu siswi menulis pun, Nadya mengatakan, jadi semangat lagi menulis dan ingin bikin buku solo nanti, entah puisi atau kumpulan cerita pendek.


44 tanggapan untuk “Isra Mi’raj SMA Negeri Tanjungkerta Dimeriahkan dengan Soft Launching Buku”

  1. Menulis itu bukan hal yang sulit dan jangan dianggap rumit. Sekecil apa pun bila dilakoni akan menjadi besar. Ibarat gunung Sahara berasal dari debu-debu yang beterbangan berkumpul menyatu. Begitu pun kata-kata kita yang semula membisu tapi bila telah bersatu akhirnya menjadi sebuah buku. Aku ingin meniru dalam suara, suara yang yang bermakna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *