Keranjang Anda kosong!
Akhir Penantian
“Hai,” sapa Alwan pada gadis yang sedang anteng memandangi laptop. Jemari lentik sang gadis berhenti mengetik lalu melirik ke atas. Ketika tahu siapa yang kini berdiri di depannya, mata Sarah membulat sempurna. Ini adalah pertemuan pertama mereka, setelah lulus SMA, enam tahun lalu.
Sarah tidak menyangka akan bertemu dengan teman masa kecilnya itu, walau dia selalu berharap, ini terjadi. Setelah Alwan dan keluarganya pindah ke Jogja, komunikasi diantara mereka mulai merenggang dan berakhir seperti orang asing yang tidak saling mengenal. Ingin sekali bertanya kabar, tapi semakin dewasa rasa gensi malah makin mendominasi.
Alwan menarik satu kursi kosong yang tepat berhadapan dengan Sarah. Dari apa yang terlihat, sepertinya Sarah datang sendiri. Hanya ada laptop dan secangkir kopi yang menemaninya. Sedikit bernostalgia, dia edarkan pandangnya ke sekeliling. Tak banyak yang berubah, masih tampak seperti dulu saat mereka masih SMA, kafe dengan gaya minimalis yang melekat, ditandai oleh warna dinding dan perabotan yang didominasi putih dan cokelat.
Setelah tadi menyapa, Alwan pikir Sarah akan menanyakan kabarnya lebih dulu, tapi hanya suara mesin penggiling kopi dan obrolan pengunjung lain yang terdengar. Gadis yang sedari tadi banyak dilirik oleh para pengunjung itu, belum mengucapkan sepatah kata pun.
“Apa kita akan diam saja setelah lama tidak bertemu?” tanya Alwan tersenyum.
“Ah, iya, maaf, maaf,” ucap Sarah yang belum siap dengan situasi ini. Otaknya seperti berhenti, “Aku harus bicara apa?” seketika pertanyaan konyol meluncur begitu saja.
“Apa saja.” Kekeh Alwan, “aku tidak masalah dengan berbagai topik pembicaraan. Berbincang tentang apa yang kita lakukan selama tidak bertemu sepertinya sangat menarik. Tapi, mungkin kamu bisa mulai bertanya tentang kabarku atau alasan kenapa aku datang ke Bandung, bukan?”
“Ah, iya, iya bagaimana kabarmu?”
“Seperti yang kamu lihat, aku sehat. Dan kamu juga sepertinya demikian.”
Sarah mengangguk,” kenapa kamu datang ke Bandung?” tanyanya cepat.
Alwan kembali tersenyum, “Aku ada kerjaan di sini untuk beberapa hari kedepan. Baru tiba di Bandung tadi pagi. Aku akan bertemu klien di sini dan tak sengaja melihatmu. Jadi, ya, aku putuskan untuk menyapa terlebih dulu,” jelasnya.
“Kalau aku tidak sedang di sini, berarti kita tidak akan bertemu, ya?” lirih Sarah.
“Tidak juga. Aku berencana mengunjungi kalian setelah pekerjaanku selesai. Ada hal yang ingin aku sampaikan. Oh, ya, bagaimana kabar mereka?”
“Keluargaku sehat,” jawab Sarah, tahu siapa yang dimaksud Alwan.
“Syukurlah kalau begitu. Olive sekarang pasti sudah besar, ya?”
“Iya, dia sudah SMA sekarang.”
Sejenak, dua anak manusia yang sudah lama tidak bertemu itu beradu tatap, menikmati detik yang sudah tidak pernah mereka rasakan sejak hari kelulusan.
Diam dalam nyaman.
Ditatap sedemikian lekat, membuat Sarah semakin berdebar. Sadar pipinya akan merona, dia menunduk cepat. Tak ingin hal itu terlihat oleh lelaki di depannya.
“Kamu sudah menikah?” tanya Alwan begitu saja.
Yang ditanya hanya terus menunduk, lantas menggelang pelan, “Belum,” jawabnya. “Boro-boro menikah, pacar pun tak punya.”
“Benarkah?”
“Hmm,” jawabnya singkat. “Kamu … kamu sendiri bagaimana?”
“Mungkin sebentar lagi aku akan menikah,” jujur Alwan. “Dalam waktu dekat aku akan melamar seseorang.”
Sarah terperangah, ia kembali nenatap pemuda di depannya, “Kamu serius? Kamu … kamu tidak sedang bercanda ‘kan?”
“Tidak.” Jawab Alwan. “Aku sudah sangat yakin dengan hal ini.”
Sarah terdiam untuk sesaat.
“Selamat, ya. Aku doakan semoga lamarannya lancar dan kalian bisa … bahagia,” ucap Sarah pelan, sekuat tenaga dia tahan agar tak ada bulir bening yang jatuh. Berusaha setegar yang ia mampu.
“Apa kamu tidak senang aku akan mel—”
“Tidak, tidak, bukan begitu,” tukas Sarah cepat, memotong kalimat temannya. “Aku … aku hanya terharu. Ya, aku hanya terharu.” Dengan suara bergetar dia kembali melanjutkan ucapannya, “aku … tidak menyangka saja kamu yang akan lebih dulu menikah. Sekali lagi selamat, ya. Wanita itu sangat beruntung.” Tanggannya menutup laptop dan memasukannya ke tas.
“Kamu mau pergi?”
Sarah tersenyum pahit, “Ya, aku baru ingat ada janji dengan seseorang. Maaf aku tidak bisa lama-lama di sini. Lagi pula kamu juga harus menemui patner bisnismu ‘kan? Aku duluan, ya.” Sarah melangkah begitu saja meninggalkan Alwan tanpa menunggu sepatah kata pun. Berusaha terlihat baik-baik saja dengan senyum palsu yang ia buat. Berjalan cepat menuju pintu keluar.
Sementara, Alwan hanya memandangi punggung gadis itu yang telihat semakin menjauh.
“Kamu akan membiarkannya pergi begitu saja?” tanya seseorang yang mendekat dari belakang.
Alwan mengangguk, “sepertinya dia sedang buru-buru.”
***
Di dalam mobil, Sarah luapkan semua kepedihannya. Air mata yang tadi dia tahan sudah sukses membasahi pipinya yang putih. Napasnya tersenggal-sengal dengan isak di bibir. Dada kembang kempis tidak teratur. Dunia seolah runtuh, tak memberikan tanah sejengkal pun untuk dia berpijak. Sebuah kalimat akan melamar seseorang saja sudah mampu memporak-porandakan hatinya. Bagaimana jika ijab kobul sudah dilantunkan? Sudah pasti rasa sakit itu akan mencabik-cabik hatinya. Memberikan rasa nyeri teramat dasyat yang tak akan mampu terbayangkan oleh dirinya sekali pun.
Dalam mobil, tangisnya terdengar cukup keras untuk wanita berusia 24 tahun.
Bayangan kebersamaan dirinya bersama Alwan perlahan muncul. Mengalir begitu saja dalam ingatan. Hari-hari dimana dunia terasa begitu berwarna. Hari-hari dimana waktu terasa begitu cepat berlalu. Hari-hari dimana semuanya terasa … indah. Tapi, semua itu hanya kenangan dan hanya akan menjadi kenangan.
Setengah jam lebih Sarah meratapi nasib dirinya. Lembaran tisu yang tak lagi berbentuk seperti semula tergeletak dalam pangkuan, ada juga yang berada disamping kakinya. Benda putih itu sudah melakukan tugasnya untuk menyeka setiap bulir bening yang menetes. Menghilangkan air mata dari pemiliknya. Ya, hanya menghilangkan air mata tapi tidak dengan rasa sakitnya.
Roda mulai bergulir meninggalkan kafe seiring pedal gas yang sudah diinjak. Sarah mengemudikan mobilnya dalam keadaan yang belum baik-baik saja. Sesekali satu tangan melepaskan kemudi, menyeka air mata yang kembali jatuh dengan punggung tangannya. Entah kenapa air mata itu kembali jatuh dan jatuh lagi di pelupuk sekuat apa pun dia menahannya.
“Kamu tahu? Kamu adalah orang pertama yang membuatku jatuh cinta? Dan sekarang kamu … kamu juga adalah orang yang ….” Tercekat, Sarah tak mampu melanjutkan. Dalam hal ini dia juga tidak bisa menyalahkan Alwan. Tidak ada paksaan dari siapa pun untuk mencintainya, termasuk juga temannya itu. Kalau Alwan akan melamar wanita lain, apa haknya untuk melarang? Hubungan mereka selama ini pun hanya sebatas teman.
Sadar, semua kesedihan ini tercipta karena harapnya yang melambung tinggi.
Sarah ingin segera pulang dan menenangkan diri. Bercerita pada sosok yang selalu menjadi penenang. Sama seperti yang sudah-sudah. Berharap dekapan hangat wanita yang telah melahirkannya akan menjadi obat untuk patah hatinya yang pertama.
***
Kurang dari empat puluh menit, Sarah sudah sampai di rumah tingkat dua berwarna putih. Sebuah kediaman bergaya kelasik dengan pagar menjulang tinggi. Menjadi yang termewah diantara deretan rumah lainnya.
Setelah mobil terparkir, maka Sarah gegas mencari orang yang selalu ada untuknya. Saat kaki melangkah di ruang keluarga, saat itu juga dia bisa melihat wanita yang dia cari. Berjalan cepat ke arahnya, lalu memeluk erat wanita yang sedang duduk di sofa abu. Tangis kembali pecah dalam dekapan ibunya.
Ayu mengelus punggung sang anak dengan lembut, membiarkan Sarah mencurahkan semua kesedihannya. Walau pun dia sendiri tidak tahu apa yang membuat anaknya seperti ini. Tak ingin bertanya dulu. Biarlah anaknya menuntaskan tangisnya lebih dulu.
Ayu elus punggung putrinya kemudian dia seka air mata yang berlinang dengan penuh kelembutan. Matanya memandang teduh seolah mengatakan bahwa dirinya akan selalu ada untuk anak-anaknya.
“Ma ….” Panggil Sarah, lirih.
“Iya, Sayang?” Ayu pandangi wajah putrinya itu.
“Alwan, Ma. Alwan ….”
“Memangnya kenapa dengan Alwan?” heran sang ibu. “Apa terjadi sesuatu denganya?” Ayu tampak khawatir, semenjak kepindahnnya ke Jogja dia tak pernah tahu bagaimana kabar teman anaknya itu.
“Alwan … dia … akan melamar wanita lain.”
Detik itu juga, Ayu kembali memeluk Sarah, menguatkan anak pertamanya. Dia sendiri tahu bagaimana anaknya begitu mencintai pemuda yang katanya akan melamar wanita lain itu. Walau sekian lama tidak bertemu. Walau sekian lama tidak berkabar. Perasaan Sarah tidak pernah berubah, sedemikian besar cintanya hingga mau bersabar dan menunggu pemuda itu dalam ketidakpastian.
Sekarang, penantian itu telah berakhir dengan menyisakan sesak di dada.
“Bagaimana aku sekarang?” tanya Sarah, yang tentu saja belum bisa menerima kenyataan.
Ayu menghela napas, dia letakan dua telapak tanganya pada pipi anaknya, “Kamu akan tetap menjadi dirimu sendiri, Sayang. Sarah yang cantik, pintar dan solehah. Tidak akan ada yang berubah tentang hal itu. Sekarang kuatkan dirimu. Mama tahu itu sulit, sangat sulit bahkan. Tapi ingatlah selalu, kalau Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya.”
“Tapi … aku sangat mencintai Alwan, Ma.”
“Mama tahu itu, Sayang. Mama pun sebenarnya sangat ingin kalian berjodoh. Tapi jika takdir berkata lain kita hanya bisa menjalaninya.” Ayu menatap sendu anaknya. “Tuhan jauh lebih tahu apa yang terbaik untuk kita…”
Sarah menunduk, apa yang dikatakan ibunya memanglah benar. Sekarang dia hanya bisa menerimanya dengan berlapang dada, meski sangat sulit dilakukan.
Anak dan ibu itu pun kembali berpelukan.
***
Dua hari semenjak pertemuannya dengan Alwan, Sarah merasa tak bersemangat untuk menjalani hari-harinya. Malam-malam dia habiskan dengan menangis. Walau dia sudah berniat mengiklaskan temannya itu untuk wanita lain, nyatanya itu bukanlah sesuatu yang mudah. Mungkin perlu waktu menahun untuk bisa merelakannya.
Selain ibunya, tak ada yang tahu apa yang terjadi. Tak ingin membuat adiknya juga terlarut dalam kesedihan yang dia rasa. Maka saat pagi tiba, Sarah selalu menutupi kesedihannya itu. Berusaha untuk tampil baik-baik saja.
Di taman belakang, Sarah pandangi bunga-bunga dengan aneka warna. Membiarkan mentari pagi dengan bebas membelainya dengan hangat. Namun bayangan dua anak remaja yang berlari-lari di taman dengan senyum lebar kembali terlintas dalam pandangan. Sadar kalau itu hanya kenangan dirinya dengan ….
Hampir di setiap bagian rumah ini menyimpanan kenangan bersama Alwan. Lantas bagimana bisa dia melupakannya? Ini akan menjadi pekerjaan yang sangat merepotkan.
Langkah kaki terdengar mendekat dari belakang. Sarah menoleh, “Ada apa, Ma?” tanyanya pada Ayu yang kini sudah sejajar di samping.
“Kita joging yuk!” ajak Ayu. “Kita sudah lama tidak joging bareng.” Sepengetahuannya, ketika seseorang berolah raga maka tubuh akan melepaskan hormon endorfin. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituisari serta sistem syaraf pusat itu berperan dalam mengurangi persepsi rasa sakit dan memicu perasaan positif. Maka Ayu berharap setelah mereka jonging nanti, suasana hati Sarah bisa lebih baik.
“Olive, ikut?” tanya Sarah kemudian.
“Olive tidak mau. Katanya mau jaga rumah,” jawab sang ibu. “Dia hanya ingin dibelikan lontong sayur saja.” kekeh Ayu teringat anak bungsunya yang hanya mementingkan makan dan makan saja.
Sarah sersenyum tipis, “Oke. Aku ganti baju dulu, ya.”
“Mama tunggu di teras depan.”
Sarah menganguk, dia pandangi ibunya yang akan menuju teras. Sarah tahu kalau ibunya itu berusaha untuk membut suasana hatinya bisa lebih baik. Sarah juga tahu, bahwa dia harus tetap melanjutkan hidup. Sarah juga tahu, diantara hal yang membuat nyesek seperti ini, dia masih bisa bersyukur: dia masih memiliki keluarga yang lengkap, karier yang cemerlang, dan ibu yang sangat menyayanginya. Tidak semua orang seberuntung dia.
***
Selesai berganti pakaian, Sarah pun menuju teras depan, di mana sang ibu sudah menunggunya sejak tadi. Ketika mereka akan berangkat, suara Olive terdengar memanggil-manggil. Keduanya berpikir mungkin Olive berubah pikiran dan akan ikut joging bersama.
Namun ternyata….
“Ma, jangan lupa lontong sayurnya hehe.” Ingat sang anak bungsu dari balik pintu. Ibu dan kakaknya hanya menggeleng sambil tersenyum. Entah kenapa anak yang satu ini hanya memikirkan makan dan makan saja.
“Iya, nanti Mama belikan.”
“Kamu sudah minta oleh-oleh ke Papa?” tanya Sarah, dia ingat kalau besok papanya itu akan pulang dari luar kota.
“Tenang saja, Kak. Semalam aku sudah kirim list oleh-oleh yang aku mau.”
“Kamu sampai buat list oleh-oleh?” kekeh Ayu.
“Iya, Ma hehe,” jawab Olive menampakan deretan giginya yang putih.
“Ada-ada saja kamu ini, Sayang,” geleng sang ibu terkikik. “Ya sudah, Mama dan Kakak pergi dulu, ya.”
“Iya, Ma.” Olive pun kembali masuk ke rumah setelah ibu dan kakaknya pergi.
Di saat libur seperti sekarang, Olive lebih memilih untuk menonton Payback: Money and Power, sebuah drama korea yang bercerita tentang aksi para tokoh dalam melawan orang yang tak sentuh hukum. Baginya menonton drama seperti itu terasa seru saja dibanding dengan drama-drama percintaan. Matanya fokus menatap layar datar dengan tangan kiri memeluk toples kaca berisi keripik. Jika saja ibunya mengajak untuk berburu street food, sudah pasti sekarang dia tidak akan berada di rumah.
Selang tiga puluh menit sejak kepergian ibu dan kakaknya, sebuah mobil berwaran hitam metalik masuk ke halaman rumah. Sesaat setelahnya, Olive segera berlari ke arah pintu karena mendengar ada yang mengetuk.
“Kak Alwan?” pekik Olive saat melihat seorang pemuda berdiri dibalik pintu yang ia buka. “Ini bener Kak Alwan kan?” Olive girang sekali melihat teman kakaknya itu, dulu, dia suka bermain dengan Alwan jika berkunjung ke rumah.
“Tentu saja,” Alwan tidak menyangka kalau dia akan disambut dengan begitu antusias. “Sarah ada?”
“Kak Sarah dengan Mama sedang joging, Kak,” jawabnya riang. “Aku hanya sendiri di rumah, Papa baru pulang besok dari luar kota.”
“Oh, begitu.” Melirik pada benda kaca yang dipengang erat oleh Olive, “Kamu tidak berubah, ya?” kekehnya.
“Kata siapa aku tidak berubah. Aku sudah besar sekarang, sudah SMA.”
“Bukan itu, tapi ini,” tunjuk Alwan pada toples yang dipegang Olive.
“Oh ini, hehe. Kalau ini sih, gak akan berubah sampai kapanpun juga. Ini ‘kan kebutuhan, Kak.”
Alwan hanya tersenyum mendengarnya.
“Masuk, Kak!” ajak Olive.
“Terima kasih,” Alwan pun menyandarkan punggungnya di sofa ruang tamu, “Eh jangan ditutup pintunya, biar gak gerah.”
Tak banyak protes, Olive pun kembali membuka pintu yang sudah setengah tertutup, padahal menurutnya ditutup pun tak akan terasa gerah sama sekali. Berjalan ke sofa dan menaruh toplesnya di atas meja lalu duduk di samping Alwan. “Kapan Kak Alwan datang ke Bandung?”
“Dua hari lalu. Kak Alwan ada kerjaan di sini.”
“Oh.”
Mendengar pertanyaan dan ekspresi Olive, Alwan yakin kalau Sarah tidak bercerita apa pun tentang pertemuannya di kafe. “Sudah lama mereka pergi joging?”
“Hmm, lumayan Kak. Bye the way, Kak Alwan sudah punya pacar?”
“Belum. Kak Alwan belum punya pacar dan belum pernah pacaran.”
“Serius, Kak? Ternyata kalian berdua memang mirip, ya,” kekeh Olive.
Alwan tahu siapa yang dimaksud. “Kalau kamu sudah punya pacar?”
“Aku belum kepikiran untuk punya pacar.” Olive memasukan tangannya ke toples, lalu berkata, “Aku lebih tertarik dengan ini dari pada pacar.” Lalu ia makan keripik itu.
“Bagus kalau begitu. Sebaiknya memang jangan pacaran,” ucap Alwan dengan tersenyum.
“Kenapa begitu?” heran Olive.
“Begini, kamu tahu ada potongan ayat Al-quran yang berbunyi ‘Wala taqrabu zina’?”
“Iya, aku tahu.”
“Dan apa arti potongan ayat itu?”
“Dan janganlah kamu mendekati zina,” jawab Olive.
“Menurut Olive, kenapa larangannya seperti itu. Kenapa tidak ‘janganlah kamu berzina?” tanya Alwan lagi.
“Hmm, itu karena … zina itu dosa besar. Jadi, jangankan melakukannya, mendekatinya pun sudah dilarang.” Olive menjawab sesuai apa yang dia pahami.
“Ya, itu betul. Saat seusia kamu, Kak Alwan juga berpikir begitu. Tapi, ternyata tidak hanya itu maknanya.” Alwan tampak serius. ” Dulu, Kak Alwan juga pernah mendapat pertanyaan serupa saat masih SMA. Itu sudah lama sekali, namun saat pandemi kemarin pertanyaan itu kembali terlintas begitu saja. Mungkin itu karena perzinaan ada di tengah lingkungan masyarakat kita. Bahkan beberapa teman Kak Alwan ada yang hamil di luar nikah. Tanggapan masyarakat terhadap pelaku pun bergam. Ada yang sudah mengira itu akan terjadi, ada juga yang tidak percaya, tidak menyangka mereka melakukan hal itu. Begitu pun Kak Alwan. Kak Alwan tahu teman-teman Kakak itu orang baik, tapi kenapa hal itu bisa terjadi pada mereka?”
Olive masih mendengarkan.
“Akhirnya Kak Alwan menyadari satu hal, kenapa hal itu bisa terjadi? Dan jawabannya adalah karena mereka mendekati zina. Kenapa larangan berzina dalam Al-quran berbunyi ‘Wala taqrabu zina’ janganlah kamu mendekati zina? Ternyata itu bukanlah sekadar larangan semanta, tapi itu juga menunjukan betapa Allah sangat menyayangi kita. Betapa Allah peduli dengan kita. Betapa Allah ingin menjaga kita. Sebab jika kita mendekati zina, kemungkinan besar kita akan terjerumus dalam perzianaan itu. Lalu apa perbuatan yang mendekati zina itu?” melirik pada Olive.
“Pacaran ….” Jawab Olive, akhirnya dia mengerti.
“Tepat sekali. Sejujurnya, saat beberapa waktu lalu berbagai media memberitakan tentang ratusan orang mengajukan dispensai nikah, mulai dari Ponorogo, Indamayu, dan terakhir … di kota ini, Kak Alwan merasa sangat khawatir. Apalagi sebagian besar pengajuan dispensasi itu karena hamil di luar nikah. Kak Alwan takut terlambat mengingatkan kamu tentang hal ini, Olive. Bagaimana pun juga, Kak Alwan sudah mengangapmu sebagai adik sendiri. Syukurlah kalau kamu belum punya pacar.”
Alwan dan Olive larut dalam percakapan, hingga tak sadar ada dua orang di belakang yang turut mendengarkan perbincangan mereka.
“Terima kasih ya, Kak,” ucap Olive menatap Alwan dengan kagum. “Aku jadi ingin punya kakak laki-laki deh.”
“Kak Alwan kan sudah bilang, Kakak sudah anggap kamu sebagai adik sendiri.”
“Aku inginnya, kakak kandung. Tapi itu gak mungkin, ya. Masa iya aku harus masuk lagi ke perut Mama, terus nunggu Mama punya anak laki-laki, baru keluar lagi.” kekeh Olive.
“Well, kalau pun Kak Alwan gak bisa jadi kakak kandung, tapi masih bisa kok jadi kakak ipar,” ucap Alwan dengan menaik-naikan kedua alisnya.
“Sepertinya itu ide yang bagus,” sahut Olive ikut tertawa.
“Kamu tidak sedang bercanda ‘kan?”
Alwan dan Olive terkejut, tawa mereka terhenti detik itu juga. Keduanya pun segera menengok ke belakang. Maka, tampak lah Sarah dan Ayu, yang sedari tadi menyimak obrolan keduanya.
Alwan pun beranjak dari sofa lantas menatap lekat gadis yang kini berkerudung hitam, “Aku tidak pernah bercanda mengenai pernikahan, Sarah. Aku sangat serius ingin menjadi kakak ipar Olive …” berhenti sebentar untuk menguatkan diri sebelum melanjutkan ucapannya. “Aku … aku men-mencintaimu,” ucap Alwan terbata, menggungkapkan perasaan di depan ibu dan adiknya ternyata bukan perkara yang mudah bagi Alwan. “Aku akan sangat bahagia jika bisa menjadi … suamimu.”
Masih belum percaya, bagi Sarah ini bagaikan mimpi, “Lalu wanita yang mau kamu lamar?”
“Itu kamu, Sarah. Kamu!” ucap Alwan lega. Akhirnya dia bisa mengucapkan apa yang dia pendam. “Sayangnya kamu sudah pergi sebelum aku memberitahu siapa wanita itu. Waktu di café sebenarnya aku ingin memberikan kabar kalau aku akan melamarmu, tepat malam ini.”
Hati Sarah berguncang hebat, kebahagian membuncah dari hati terdalam. Kalau pun ini hanya mimpi ia tidak ingin terbagun dari tidurnya. Ia tak kuasa menahan rasa bahagia itu hingga akhirnya menangis haru, terlampau senang mendengar semua itu. Kakinya terasa lemas, tak mampu menopang berat tubuhnya sediri.
Ayu turut bahagia mendengar penuturan Alwan. Itu berarti apa yang terjadi sebelumnya hanya kesalah pahaman saja. Senyum pun merakah dibibirnya, ibu mana yang tak bahagia melihat anaknya akan dilamar oleh orang yang dicintainya terlebih orang itu adalah menantu idaman setiap orang tua. Dia peluk anak sulungnya itu, senyum mengembang di bibir keduanya. Ini adalah kabar yang sangat mengembirakan.
“Kamu dengar itu, Sayang? Sekarang kamu tidak perlu lagi mencemaskan apa pun. Mama yakin kamu akan bahagia,” Ayu seka bulir bening yang menetes di wajah putrinya. Ia peluk erat, lalu membantunya kembali berdiri.
Olive turut senang mendengarnya. Maka dia pun turut bergabung dalam pelukan kakak dan ibunya, “Selamat, ya, Kak.”
Sarah mengangguk pelan.
“Jadi, rencananya kamu akan melamar Sarah malam ini?” tanya Ayu memastikan.
Alwan menganguk, “Tapi katanya Om sedang di luar kota.” melirik pada Olive.
“Iya, calon papa mertuamu sedang di Bogor, besok baru pulang,” ucap Ayu mengoda Sarah.
“Mama, ih,” ucap Sarah malu-malu, pipinya merona sempurna.
“Sebenarnya urusan Papa sudah selesai kemarin sore dan bisa pulang hari ini. Tapi karena list oleh-olehku banyak jadi … tetap pulang besok pagi sesuai rencana hehe,” ucap Olive menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. Sadar semua orang menatap ke arahnya, dia langsung berlari menuju kamar, “Aku akan menelpon Papa untuk pulang sekarang. Oleh-olehnya lain kali saja. Tenang saja, nanti malam tetap jadi lamaran. Jangan khawatir!” teriaknya sambil terus berlari.
Gelak tawa menggema, ketiga orang dewasa itu tidak habis pikir dengan tingkah anak SMA yang satu itu. Sarah tertawa dengan lepas. Tak ada lagi hal yang mengganggu pikiran. Tak perlu lagi merelakan Alwan. Semuanya sudah jelas. Penantiannya pun telah berakhir. Tak menyangka kisah cintanya akan sedemikian indah.
Takdir memang selalu memiliki kejutannya tersendiri.
Sumedang, 28 Januari 2023
Wawan Kusmana
89 tanggapan untuk “Akhir Penantian”
YvaAWnVTe4BDYkuThsBlLD1cjeJkAMLgOY39csjXvl3lvVwPFx3LSOJGJRlvuRImVd6sCE7KqGOfANykwyXfJuSEdtAogTOGAvnz6j2
best allergy pill alphabetical list of allergy medications piriton allergy tablets canada
medicine that helps with puking buy cipro without a prescription
order isotretinoin 20mg accutane generic isotretinoin 10mg over the counter
amoxil 500mg brand amoxil 1000mg generic order amoxicillin online cheap
online pharmacies sleeping pills order melatonin generic
zithromax 500mg pill brand azithromycin 250mg azithromycin over the counter
order neurontin 100mg pill buy gabapentin 800mg online
order azipro 250mg buy azithromycin cheap buy azipro 500mg generic
furosemide 40mg us lasix order
buy generic rybelsus rybelsus tablet semaglutide 14 mg drug
order generic amoxil 250mg order generic amoxicillin 500mg amoxicillin usa
buy albuterol without a prescription purchase albuterol inhaler albuterol inhalator online
buy generic azithromycin for sale buy azithromycin without a prescription zithromax buy online
buy clavulanate paypal augmentin order amoxiclav medication
order prednisolone 40mg pill buy omnacortil 5mg generic buy omnacortil 40mg generic
order synthroid 100mcg generic oral levothyroxine oral synthroid 75mcg
cheap generic neurontin order neurontin pills gabapentin buy online
order clomid clomiphene order online buy clomiphene 100mg pills
buy lasix 40mg generic buy lasix 100mg online lasix 40mg tablet
order viagra pill buy viagra online cheap order viagra 100mg sale
order vibra-tabs sale vibra-tabs us monodox for sale online
rybelsus 14mg pill rybelsus 14mg canada order rybelsus 14mg sale
best casino slots online poker online for real money doubleu casino
vardenafil 20mg us buy cheap generic levitra vardenafil 10mg price
purchase lyrica generic order pregabalin pill pregabalin oral
buy plaquenil 400mg order plaquenil 400mg for sale order hydroxychloroquine 200mg for sale
buy triamcinolone 4mg generic aristocort 10mg uk buy cheap aristocort
buy cialis 10mg sale buy tadalafil 40mg online cialis discount
clarinex without prescription buy clarinex 5mg without prescription generic clarinex
buy cenforce 50mg for sale cenforce order online cenforce 100mg pill
buy generic claritin for sale order loratadine 10mg pills loratadine pill
aralen 250mg drug order aralen 250mg generic buy chloroquine pill
order generic priligy 30mg dapoxetine 90mg price buy misoprostol pills for sale
xenical 60mg sale how to buy diltiazem diltiazem 180mg oral
buy glucophage 1000mg sale where can i buy glycomet glucophage 500mg without prescription
buy generic zovirax 400mg acyclovir 800mg sale allopurinol 100mg sale
order norvasc 10mg sale buy norvasc for sale amlodipine medication
rosuvastatin order rosuvastatin 10mg usa zetia without prescription
buy generic zestril buy zestril 5mg generic cheap prinivil
order motilium 10mg sale buy motilium online cheap cheap tetracycline
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!
Appreciate it for this post, I am a big fan of this internet site would like to keep updated.
I really like your writing style, wonderful information, regards for putting up : D.
I like this web site because so much utile material on here : D.
Hi, Neat post. There’s a problem with your site in internet explorer, would test this… IE still is the market leader and a good portion of people will miss your wonderful writing due to this problem.
Its like you read my mind! You seem to know a lot about this, like you wrote the book in it or something. I think that you can do with some pics to drive the message home a little bit, but instead of that, this is wonderful blog. A great read. I’ll certainly be back.
Hi! Do you know if they make any plugins to protect against hackers? I’m kinda paranoid about losing everything I’ve worked hard on. Any suggestions?
You could certainly see your expertise within the work you write. The world hopes for even more passionate writers such as you who aren’t afraid to say how they believe. Always go after your heart. “The most profound joy has more of gravity than of gaiety in it.” by Michel de Montaigne.
Write more, thats all I have to say. Literally, it seems as though you relied on the video to make your point. You clearly know what youre talking about, why throw away your intelligence on just posting videos to your blog when you could be giving us something informative to read?
Good day! Do you use Twitter? I’d like to follow you if that would be okay. I’m undoubtedly enjoying your blog and look forward to new posts.
you’ve gotten an awesome blog right here! would you wish to make some invite posts on my weblog?
Hello. splendid job. I did not imagine this. This is a fantastic story. Thanks!
LeanBiome is a probiotic dietary supplement that’s packed with lean bacteria species that help support healthy weight loss.
certainly like your web site but you need to take a look at the spelling on several of your posts. Many of them are rife with spelling issues and I in finding it very bothersome to inform the truth on the other hand I’ll surely come again again.
Very fantastic information can be found on web site. “The only thing you take with you when you’re gone is what you leave behind.” by John Allston.
I?¦ve recently started a website, the info you offer on this site has helped me tremendously. Thanks for all of your time & work.
You actually make it seem so easy with your presentation but I find this matter to be really something which I think I would never understand. It seems too complicated and extremely broad for me. I am looking forward for your next post, I’ll try to get the hang of it!
I have been exploring for a little for any high quality articles or blog posts on this sort of area . Exploring in Yahoo I at last stumbled upon this site. Reading this information So i’m happy to convey that I have an incredibly good uncanny feeling I discovered just what I needed. I most certainly will make certain to do not forget this website and give it a look regularly.
Great – I should definitely pronounce, impressed with your site. I had no trouble navigating through all the tabs and related info ended up being truly easy to do to access. I recently found what I hoped for before you know it at all. Reasonably unusual. Is likely to appreciate it for those who add forums or something, site theme . a tones way for your customer to communicate. Excellent task..
Thanks for this post, I am a big fan of this web site would like to continue updated.
Thanks for the sensible critique. Me & my neighbor were just preparing to do a little research on this. We got a grab a book from our local library but I think I learned more from this post. I’m very glad to see such wonderful info being shared freely out there.
Hey there, You’ve performed a great job. I will certainly digg it and personally recommend to my friends. I’m confident they will be benefited from this website.
Hello there! This post could not be written any better! Reading through this post reminds me of my good old room mate! He always kept chatting about this. I will forward this page to him. Fairly certain he will have a good read. Thank you for sharing!
One such software that has been generating buzz these days is the Lottery Defeater
Thanks for the sensible critique. Me & my neighbor were just preparing to do a little research on this. We got a grab a book from our local library but I think I learned more clear from this post. I am very glad to see such magnificent info being shared freely out there.
What i don’t realize is actually how you’re not actually much more well-liked than you might be now. You are so intelligent. You realize thus considerably relating to this subject, produced me personally consider it from numerous varied angles. Its like men and women aren’t fascinated unless it’s one thing to do with Lady gaga! Your own stuffs outstanding. Always maintain it up!
Some genuinely interesting details you have written.Assisted me a lot, just what I was searching for : D.
It’s hard to find knowledgeable people on this topic, but you sound like you know what you’re talking about! Thanks
naturally like your web site but you need to test the spelling on several of your posts. A number of them are rife with spelling issues and I find it very bothersome to inform the truth nevertheless I will surely come again again.
I really wanted to post a small message in order to appreciate you for all the stunning tips you are sharing here. My time intensive internet look up has now been paid with beneficial facts and techniques to share with my companions. I would believe that most of us visitors actually are really endowed to dwell in a great network with many outstanding professionals with beneficial points. I feel somewhat blessed to have discovered your web site and look forward to some more excellent times reading here. Thank you again for all the details.
I got good info from your blog
Tonic Greens: An Overview Introducing Tonic Greens, an innovative immune support supplement meticulously crafted with potent antioxidants, essential minerals, and vital vitamins.
Great post. I am facing a couple of these problems.
A lot of thanks for your entire hard work on this web site. Betty really loves participating in investigation and it’s really easy to see why. All of us know all regarding the powerful mode you deliver priceless secrets through the website and in addition cause contribution from visitors on this subject matter then my girl is discovering so much. Take advantage of the rest of the new year. You have been conducting a useful job.
We are a group of volunteers and starting a new scheme in our community. Your site provided us with valuable info to work on. You have done an impressive job and our entire community will be thankful to you.
I have recently started a blog, the information you offer on this web site has helped me tremendously. Thank you for all of your time & work.
Thanks for the sensible critique. Me & my neighbor were just preparing to do some research about this. We got a grab a book from our local library but I think I learned more clear from this post. I am very glad to see such wonderful information being shared freely out there.
This is a topic close to my heart cheers, where are your contact details though?
Excellent website. A lot of useful information here. I am sending it to a few friends ans also sharing in delicious. And certainly, thanks for your effort!
Howdy very nice blog!! Man .. Excellent .. Amazing .. I will bookmark your blog and take the feeds additionally…I’m happy to find so many useful info right here in the post, we want work out extra strategies on this regard, thank you for sharing. . . . . .
you have a great blog here! would you like to make some invite posts on my blog?
I am glad to be a visitant of this perfect website! , thankyou for this rare info ! .
Zencortex
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good. https://accounts.binance.com/pt-PT/register?ref=DB40ITMB
Wonderful blog! I found it while surfing around on Yahoo News. Do you have any suggestions on how to get listed in Yahoo News? I’ve been trying for a while but I never seem to get there! Cheers
Great goods from you, man. I’ve take into accout your stuff previous to and you’re simply extremely magnificent. I really like what you have obtained here, really like what you are saying and the way through which you say it. You make it entertaining and you continue to take care of to stay it sensible. I can’t wait to learn far more from you. This is really a tremendous site.
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks! https://www.binance.com/da-DK/register?ref=V2H9AFPY